Kamis, 14 Agustus 2014

Mengenal Jenis Jenis Awan

 
A.  DEFINISI
Awan adalah kumpulan titik air atau kristal – kristal es yang melayang – layang di udara. Terbentuknya awan akibat adanya kondensasi (perubahan wujud air dari uap air menjadi titik air). Kondensasi berupa kristal – kristal garam. Kristal tersebut berasal darideburan ombak pantai, debu , serta asap pabrik dan kendaraan bermotor.
Seorang ahli (Gibbs (1987) mengatakan yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan atmosfer yang meliputi suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang. Keadaan atmosfer tersebut ditentukan adanya proses penguapan air yang terangkat keatas dan pada ketinggian tertentu terdinginkan dan membentuk butiran air (hujan) dan bila ukuran butir air ini bertambah besar secara visual terlihat sebagai awan. Salah satu cara untuk menetapkan ramalan/prakiraan iklim/cuaca, dapat dilakukan dengan membaca gejala alam yaitu dengan melihat jenis awan yang nampak, apakah awan tersebut mengandung hujan lebat, petir, kilat, atau bahkan berpotensi terjadi badai, cuaca buruk dan turbulensi yang sangat besar.
B. PROSES TERBENTUKNYA AWAN

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini berubah menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Proses ini terjadi dengan cara :
  • Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menguap. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  • Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
  • Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
C. KLASIFIKASI AWAN
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan menjadi 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.


1.  Kelompok Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub terletak pada 3-8 km. Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah :
a.  Cirrus

Cirrus (Ci), awan terlihat halus dan lembut seperti bulu2, berwarna putih. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon. Awan ini tidak menimbulkan hujan. Ketinggian umumnya lebih dari 5.000 meter. Terdiri dari kristal es, suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.
b.  Cirrostratus

Cirrostratus (Cs), gugusan kristal es, menyebar dan menutupi sebagian atau seluruh langit. Menyerupai selaput tipis tembus cahaya. Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur. Sering terbentuk cincin atau halo di sekeliling matahari atau bulan. Kadang-kadang terjadi hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), seolah-olah cerah di permukaan.
c.  Cirrocumulus

Cirrocumulus (Cc), mengandung butiran air super dingin, bercampur dengan kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.. Butiran air cepat membeku. Awan ini berumur sangat singkat, cepat berubah menjadi cirrostratus. Mengandung hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), bercampur salju.
2.  Kelompok Awan Sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km. Yang termasuk dalam awan sedang antara lain  :
a.  Altocumulus

Altocumulus (Ac), puncak awan putih bergulung, dengan dasar awan lebih gelap dan umumnya melebar. Seperti pecahan atau halus, ketebalan beragam. Menggambarkan udara cerah, namun bisa berkembang menjadi awan hujan lainnya, bahkan cumulonimbus. Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus. Lapisan awan lenticularis dapat terbentuk di atas pegunungan, atau angin kencang pada siang hari, massa udara stabil dan kering.
b.  Altostratus

Altostratus (As), berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit. Dapat menghasilkan hujan gerimis, hujan ringan hingga sedang. Umumnya terbentuk sepanjang sore hari, diikuti hujan pada senja atau malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi. Dalam kondisi tertentu dapat berkembang awan altostratus lenticularis, akibat angin kencang, dan tidak menghasilkan hujan.
3.  Kelompok Awan Rendah
Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang tergolong ke dalam awan rendah antara lain :
a.  Stratocumulus

Stratocumulus (Sc), awan rendah yang umumnya bergerak lebih cepat dari cumulus. Cenderung lebih mengembang ke arah horisontal daripada arah vertical, berbentuk seperti bola-bola yang sering menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang.. Dasar awan umumnya lebih gelap daripada puncak awan, namun ciri-cirinya dapat lebih beragam. Dapat berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil. Dapat terlihat seperti lembaran rendah yang lebar atau berbentuk rekahan dimana cahaya matahari terlihat melalui rekahan tersebut. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
b.  Stratus

Stratus (St), awan terpecah-pecah dan tipis, dapat berbentuk lembaran atau lapisan. Tidak tumbuh vertikal. Berkembang pada kondisi dimana aliran angin mengakibatkan udara terkondensasi pada lapisan atmosfer bawah. Awan ini cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m. Kadang-kadang terlihat sebagai kabut. Bila tumbuh terus, dapat berkembang menjadi awan badai Nimbostratus.
c.  Nimbostratus

Nimbostratus (Ns), berwarna gelap, visibility rendah, langit tertutup awan, dan sinar matahari terhalang. Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang-camping. Umumnya disertai cuaca buruk. Hujan turun dengan intensitas rendah hingga sedang, untuk waktu yang lama. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.  
4.  Kelompok Awan Dengan Perkembangan Vertikal
Awan ini terletak antara 500-1500 m, yang tergolong dalam awan dengan perkembangan vertikal antara lain :
a.  Cumulus

Cumulus (Cu), adalah awan yang mengandung kristal es. Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi umumnya lebih dari 5.000 meter dimana suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.. Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
b.  Cumulonimbus

Cumulonimbus (Cb), awan cumulus yang tumbuh vertikal ketika cuaca terik. Berwarna putih/gelap. Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Menimbulkan hujan lebat, petir, kilat, kadang-kadang terkait dengan badai dan cuaca buruk. Turbulensi sangat besar.   Sedangkan berdasarkan bentuknya, Awan terbagi menjadi 3 yaitu :
  • Kumulus, yaitu aawan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
  • Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
  • Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.



Sumber :
Awan serta Hubungannya dengan Hujan dan Musim, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 2010. Gambar : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
animasi  bergerak gif
My Widget
;